Unik, Penjual Papeda Berdanda Ala Mbak Kunti
Unik, Penjual Papeda Berdanda Ala Mbak Kunti

– Selama pandemi Covid-19, banyak kreativitas muncul agar dagangan tak sepi. Salah satunya dilakukan penjual papeda dari Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan bernama Lia Afidah (30). Lia memiliki cara unik agar barang jualannya laku. Ia berpenampilan seperti hantu kuntilanak.
Sebelum pandemi, Lia juga berjualan dengan cara unik, yakni mengenakan seragam sekolah. Akibat pandemi, pelajar yang merupakan segmen pasarnya banyak yang tidak berangkat ke sekolah. Oleh karena itu, istri dari Nur Khayak (36) ini sekarang berjualan dengan berpenampilan bak hantu kuntilanak.Lia
Lia menceritakan sebelumnya dirinya berjualan menggunakan kostum seragam sekolah. Karena adanya corona, sekolah tutup dan tak ada anak ke sekolah. Sehingga, ibu dua anak ini memutar otak agar jualannya tetap ramai. “Saya menggunakan kostum kuntilanak ini iseng-iseng saja. Biasanya pakai seragam sekolah saat mau jualan. Karena sekolah libur sudah lebih dari 1 tahun akhirnya pakai pakaian kuntilanak,” kata dia, kemarin.
Ia membuat kostum kuntilanak itu dari mukena yang sudah tak terpakai. Saat disinggung mengenai respon warga mengenai kostum yang dipakai?. Ia mengatakan awalnya warga pada kaget tapi sekarang sudah biasa. “Respon dari warga awalnya pada kaget dikira nakut-nakutin, terus ada yang bilang nek pakai pakaian seperti itu tidak ada yang jajan. Tapi tidak tahu kenapa malah ramai pembeli untuk jajan,” ungkap dia.
“Pertama pembeli kaget, biasanya lihat penjualnya cantik kok sekarang seram dan menakutkan.Eh malah tambah banyak yang jajan dan minta foto. Alhamdulillah, dengan saya berpakaian seperti ini malah terhibur pembelinya,” lanjut dia.
Lia mengaku dagangannya semakin sepi saat pandemi corona. Oleh karena itu harus kreatif untuk menarik pembeli. “Saya menggunakan pakaian kuntilanak tidak setiap hari. Setiap hari berganti kostumnya. Kostum kuntilanak dipakai dari pagi sampai siang. Terus salat Dzuhur, make-up saya hapus. Waktu sore, sudah ganti kostum lagi,” ucapnya.
Sebenarnya ia ingin menggunakan kostum kuntilanak itu pada malam hari, tapi tidak diperbolehkan oleh suami. “Tidak boleh sama suami kalau menggunakan pakaian seperti itu pada malam hari. Takutnya, kalau orang lihat pas malam-malam kaget dan punya riwayat jantung. Akhirnya pada siang hari saja menggunakan pakaian seperti kuntilanak,” imbuhnya.
Lia juga mengungkapkan, ada ciri khas sendiri ketika berjualan papeda untuk menarik pembeli. “Ciri khasnya yaitu papeda.. papeda..Lia keling, sikile ireng wajahe glowing. Terus saat pakai kostum kuntilanak juga saya tambahkan suara setan kuntilanak,” ungkapnya.
Lia menambahkan, setiap hari ia bisa menghabiskan telur puyuh sebanyak 200 butir untuk bahan baku papedanya. Satu papeda harganya Rp 1.500.
Salah seorang warga yang membeli dagangan Lia, Casroah (38) mengaku senang dengan kehadiran Lia penjual papeda di kampungnya.
“Suara cekikikan Lia yang khas justru ditunggu oleh anak-anak. Bisa mendapatkan hiburan gratis, kalau ada mbak-mbak kunti jualan papeda,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Muhammad Panji Mubarok (9). Ia tidak merasa takut melihat penjual papeda berpakaian kuntilanak.
Tidak takut saya, malah lucu,” kata Panji. (had)
Sumber, radarpekalongan.com
Belum ada Komentar untuk "Unik, Penjual Papeda Berdanda Ala Mbak Kunti"
Posting Komentar