15 Hal yang Membuat Mandi Wajib Tidak Sah. Nomor 8 Ada Kotoran di Kuku
15 Hal yang Membuat Mandi Wajib Tidak Sah. Nomor 8 Ada Kotoran di Kuku
Mandi wajib ialah mandi besar yang dilakukan pria dan wanita setelah melakukan hal hal yang menjadikan wajib di baliknya, seperti :
Sebab Bagi wanita:
Melahirkan anak
Nifas yaitu darah yang keluar ketika melahirkan anak
Keluar darah haid -> perempuan datang bulan. “Jika datang haid, maka tinggalkan solat. Dan jika telah lewat, maka mandi dan Sholatlah” (HR. Al Bukhari)
Sebab Bagi Pria dan Perempuan:
Melakukan hubungan suami istri (jimak) apabila zakar (kemaluan pria) dimasukkan ke dalam faraj (kemaluan perempuan) walaupun tidak keluar air mani.-> berhubungan badan walaupun tanpa disertai keluarnya mani.
Jika keluar air mani walaupun zakar tidak dimasukkan ke dalam faraj. -> keluarnya mani yang disertai syahwat, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.
Keluar air mani kerana bermimpi (wet dream).
Mati (dimandikan).
Masuk Islam bagi orang yang sebelumnya kafir. Dari Qais bin Ashim, ia menceritakan bahawa ketika ia masuk Islam, Nabi saw menyuruhnya mandi dengan air dan bidara (HR. At Tirmidzi dan Abu Dawud)
Namun ketika melakukannya, ada hal hal yang juga bisa membatalkannya sehingga mandi wajib tersebut hars diulang agar sah dan benar benar dalam keadaan suci, berikut selengkapnya 15 Hal Yang Membatalkan Mandi Wajib (Pria dan Wanita).
1. Tidak Dilakukan Dengan Cara yang Benar
cara mandi wajib yang paling benar adalah mengikuti cara yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi,
Membaca bismillah sambil berniat untuk membersihkan hadas besar .
Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
Mengambil wuduk sebagaimana biasa kecuali kaki. Kaki dibasuh setelah mandi nanti.
Membasuh keseluruhan rambut di kepala.
Membasuh kepala berserta dengan telinga sebanyak 3 kali dengan 3 kali menimba air.
Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kanan dari atas sampai ke bawah.
Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kiri dari atas sampai ke bawah.
Menggosok bagian-bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.
Membasuh kaki.
Jika tidak sesuai dengan tata cara mandi wajib yang benar tersebut maka mandi wajibnya tidak sah ya sobat.
2. Tidak Memenuhi Rukun Mandi Wajib
Rukun mandi wajib ada tiga:
Niat ini hanya diucapkan di dalam hati dan tidak perlu diucapkan secara lisan.
Menghilangkan kotoran dan najis pada badan. Bila ada najis pada tubuh, membasuhnya bisa berbarengan dengan mandi wajib. Artinya membersihkan najis boleh disatukan dengan mandi wajib.
Meratakan air ke seluruh anggota badan yang zahir (terlihat) termasuk semua lipatan badan. (Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah). Meliputi kulit, rambut dan bulu yang ada di badan, sama bulu-bulu yang jarang ataupun lebat.
Jika tidak memenuhi rukun tersebut maka mandi wajibnya juga tidak sah atau
3. Tidak Membaca Niat
Niat mandi wajib hendaklah diucapkan apabila mulai mengenakan air ke bagian anggota mandi. Bila niat dilafalkan setelah seseorang telah membasuh anggota badannya, mandi wajibnya batal dan dia mesti mengulang kembali niatnya ketika memulai membasuhkan air ke seluruh anggota badannya. Begitupun jika seseorang berniat sebelum air sampai ke badan, niat itu juga batal dan dia harus mengulang kembali niatnya sambil membasuhkan air ke seluruh anggota badannya.
4. Tidak Menggunakan Air yang Bersih
Mandi wajib dikerjakan menggunakan menggunakan air bersih yaitu air yang suci lagi menyucikan, dan batal jika menggunakan air yang bukannya air bersih kecuali dalam kondisi susah air yang membua berlakunya hukum penyebab boleh tayamum.
5. Tidak Mengenakan Air di Seluruh Badan
“Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwuduk sebagaimana berwuduk untuk solat. Lalu beliau
mengambil air dan memasukkan jari-jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya.”(HR. Al Bukhari dan Muslim)
6. Rambut dalam Keadaan Tidak Terurai
Jika rambut seseorang itu dikuncir atau disanggul (laki-laki atau perempuan), sekiranya tidak sampai air ke dalamnya, kuncir atau sanggul itu wajiblah dibuka. Bulu-bulu dalam lubang hidung tidak wajib dibasuh kerana dianggap batin (tidak tampak/zahir). Tapi kalau bulu-bulu di dalam hidung itu bernajis, juga wajib dibasuh.
7. Menggunakan Bahan Rambut yang Tidak Bisa Ditembus Air (Pewarna Rambut, Dsb)
Yang menyebabkan mandi wajib orang yang menggunakan pewarna pada rambutnya batal kerana pewarna itu akan membalut rambutnya dan menghalangi air sampai ke rambut. Ini berbeda dengan inai. Inai hanya akan meresap ke rambut, tetapi pewarna justru akan membalut rambut dan menyebabkan air terhalang ke rambut.
8. Masih Terdapat Kotoran di Dalam Kuku
Mengenai kuku, jika di dalam kuku ada kotoran yang bisa menghalangi air sampai ke badan khususnya di bagian bawah kuku, kotoran itu wajib dibuang dulu. Membuang kotoran di dalam kuku itu boleh dilakukan ketika sedang mandi. Begitu juga dengan kuku yang diwarnai dengan kutek (yang mengkilat di kuku kalau dipakai) wajib dibersihkan dulu, karena bila tidak akan ada bagian tubuh yang tidak terkena air. Kecuali kalau pewarna yang dipakai adalah inai.
Belum ada Komentar untuk "15 Hal yang Membuat Mandi Wajib Tidak Sah. Nomor 8 Ada Kotoran di Kuku"
Posting Komentar